kesulitan-kesulitan, keunggulan dan kelemahan strategi inkuiri |
Kesulitan-kesulitan Strategi Inkuiri
1. Masalah guru
Strategi inkuiri merupakan strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses berpikir yang bersandarkan kepada dua sayap yang sama pentingnya, yaitu proses belajar dan hasil belajar. Selama ini guru yang sudah terbiasa dengan pola pembelajaran sebagai proses menyampaikan informasi yang lebih menekankan kepada hasil belajar, banyak yang merasa keberatan untuk mengubah pola mengajarnya. Bahkan ada guru yang menganggap strategi inkuiri sebagai strategi yang tidak mungkin dapat diterapkan karena tidak sesuai dengan budaya dan sistem pendidikan di Indonesia. Memang, untuk mengubah suatu kebiasaan bukanlah pekerjaan mudah, apalagi sifat guru yang cenderung konvensional, sulit untuk menerima pembaharauan.2. Masalah siswa
Sejak lama tertanam dalam budaya belajar siswa bahwa belajar pada dasarnya menerima materi pelajaran dari guru, dengan demikian bagi mereka guru adalah sumber belajar yang utama. Karena budaya belajar semacam itu sudah terbentuk dan menjadi kebiasaan, maka akan sulit mengubah pola belajar mereka dengan menjadikan belajar sebagai proses berpikir. Mereka akan sulit manakala diajak memecahkan suatu persolan. Mereka akan sulit manakala disuruh untuk bertanya. Demikian juga dalam menjawab pertanyaan. Mereka akan mengalami kesulitan untuk menjawab setiap pertanyaan, walaupun pertanyaan itu sangat sederhana. Biasanya siswa memerlukan waktu yang cukup lama untuk merumuskan jawaban suatu pertanyaan.3. Masalah sistem pendidikan
Berhubungan dengan sistem pendidikan kita yang dianggap tidak konsisten. Misalnya, sistem pendidikan menganjurkan bahwa proses pembelajaran sebaiknya memnggunakan pola pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir melalui pendekatan student active learning atau yang kita kenal dengan CBSA, atau melalui anjuran penggunaan kurikulum 2013, namun di lain pihak sistem evaluasi yang masih digunakan misalnya sistem ujian akhir nasional yang berorientasi pada perkembangan aspek kognitif. Tentu saja hal ini bisa menambah kebingungan guru sebagai pelaksana di lapangan. Guru akan mendua hati, apakah ia akan melaksanakan pola pembelajaran dengan menggunakan inkuiri sebagai strategi pembelajaran yang menekankan pada proses belajar, atau akan mengembangkan pola pembelajaran yang diarahkan agar siswa dapat mengerjakan atau menjawab soal-soal hafalan.
Keunggulan Strategi Inkuiri
Strategi inkuiri merupakan strategi pembelajran yang banyak dianjurkan oleh karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan. Berikut adalah keunggulan strategi inkuiri:- Strategi inkuiri merupakan pembelajaran yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna
- Strategi inkuiri memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka
- Strategi inkuiri merupakan strategi yang dianggap sesuao dengan perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman
- Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan du atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Kelemahan Strategi Inkuiri
Di samping memiliki keunggulan, strategi inkuiri juga mempunyai kelemahan. Berikut ini adalah kelemahan strategi inkuiri:- Jika strategi inkuiri digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa
- Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar
- Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan
- Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka strategi inkuiri akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
Referensi: Strategi Pembelajaran, Dr. Wina Sanjaya
0 komentar:
Post a Comment