pendidikan dan pembangunan |
Istilah membangun dan pembangunan sering dikaitkan dengan ekonomi dan industrialisasi. Tidak semua tepat, karena arti dari membangun atau pembangunan tidak hanya sebagai “kuda pacuan” dalam mencapai tujuan ekonomi dan industri. Sebenarnya makna pembangunan adalah upaya-upaya dari suatu masyarakat, bangsa atau negara dalam menyesuaikan diri terhadap tantangan masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang dihadapinya. Esensi usaha pembangunan tidak terletak pada terwujudnya industrialisasi dan lajunya pertumbuhan ekonomi dalam skala regional. Akan tetapi, teratasinya masalah dan terpenuhinya hajat hidup baik biologis maupun rohani dari masyarakat luas. Hal ini berarti usaha pembangunan bertitik pangkal pada kepentingan manusia, karena itu hasil akhirnya diukur berdasarkan indeks kenaikan perbaikan mutu hidup manusia-manusianya. Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendidikan dan pembangunan dituntun dapat menaikkan mutu hidup manusia sebagai manusia dan sebagai makhluk budaya dalam kehidupannya.
Stimulasi dan penyertaan upaya pendidikan terhadap usaha pembangunan di bidang ekonomi, politik, sosial budaya didukung laporan dari Gooding bahwa upaya pendidikan pada masyarakat yang sedang membangun ternyata memberikan hasil yang memuaskan di dalam mengatasi persoalan-persoalan dan hajat hidup masyarakat. Dalam hubungan ini Harbison dan Myers menyebutkan bahwa pendidikan memberikan sumbangan penting di berbagai bidang. Pendidikan juga mempunyai arti pengembangan unsur manusia dengan menambah pengetahuan, kecerdasan dan kesanggupan-kesanggupan dari seluruh rakyat dalam suatu masyarakat.
Lebih lanjut dipaparkan bahwa di bidang ekonomi, akumulasi dari modal manusia yang tertanam dalam dirinya seperti pengetahuan, keterampilan dan sikap dapat digunakan secara efektif untuk pembangunan. Dalam hubungannya dengan pembangunan politik, usaha pendidikan itu berfungsi mempersiapkan rakyat menjadi bagian dari kehidupan politik, sehingga menyadari hak dan kewajibannya masing-masing di dalam kehidupan demokrasi. Berdasarkan sudut pandang sosial dan budaya, pendidikan diharapkan mampu membimbing, mengasuh dan memberikan bantuan kepada rakyat untuk lebih baik secara rohani. Pendidikan membimbing rakyat supaya mempergunakan keahliannya untuk kesejahteraan diri dan orang lain, mengasuh warga agar potensinya dapat dikembangkan terus, dan memberi bantuan kepada rakyat untuk bersikap sesuai dengan nilai-nilai kehidupan Pancasila.
Dalam kaitannya sudut pandang sosial dan budaya, Tirtarahardja dan Sulo mengemukakan fungsi pendidikan yang terbagi menjadi dua, diantaranya:
1. Memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan
Pemberian arah sama halnya dengan tujuan yang dicanangkan dalam pendidikan. Salah satu tujuan pendidikan adalah membentuk dasar masyarakat. Hal ini berkaitan dalam pertumbuhan ekonomi, sosial, politik dan perkembangan masyarakat pada umumnya. Pendidikan menanamkan pengetahuan yang memungkinkan untuk penemuan dan menerapkannya untuk kemajuan masyarakat, sehingga pertumbuhan masyarakat juga tergantung pada kualitas pendidikan yang disampaikan.2. Sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan
Globalisasi merupakan perubahan yang terjadi, yang tidak ada pembatasan untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini memungkinkan untuk mengetahui tentang budaya dan peristiwa yang terjadi dan berbeda-beda di berbagai tempat. Melalui pendidikan membuat manusia memiliki wawasan yang luas tentang peristiwa apapun. Pendidikan telah memperluas pemikiran manusia (pembelajar), sehingga manusia tidak terbatas pada lingkungannya. Manusia mulai mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru yang ada di dunia. Pendidikan tidak hanya berarti pengetahuan atau hanya mengenal buku dan tulisan atau hal-hal belajar dengan hafalan dan juga berhitung, tapi memegang makna yang jauh lebih dalam. Ini berarti membuka pikiran Anda untuk mempelajari hal-hal baru dan mengejar pilihan yang berbeda. Pendidikan yang tinggi menyediakan visi yang lebih jelas dari segala hal, membuat tujuan seseorang lebih jelas dan membuat orang lebih mudah menerima perubahan. Hal itu bisa membuat orang rasional, menanamkan dalam dirinya kemampuan untuk berpikir dan bertanya.Referensi: Pengantar Pendidikan, Nanang Purwanto, M. Pd.
0 komentar:
Post a Comment