Home » » Unsur Unsur Pendidikan Dan Hakikat Pendidikan Terlengkap

Unsur Unsur Pendidikan Dan Hakikat Pendidikan Terlengkap

Unsur-unsur dan hakikat pendidikan
Berdasarkan berbagai konsep/definisi tentang pendidikan yang dipaparkan oleh para ahli, menurut Tirtarahardja dan La Sulo unsur-unsur pendidikan terdiri dari tujuh. Berikut adalah penjelasan detailnya:

Unsur-unsur Pendidikan

1. Peserta didik

Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena ia pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya, yang ingin mengembangkan diri secara terus menerus guna memecahkan masalah-masalah dalam kehidupannya.

2. Pendidik

Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peran pendidik pada umumnya ditujukan untuk orang tua, guru dan pelatih.

3. Interaktif edukatif

Interaktif edukatif adalah adanya interaksi atau komunikasi secara timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yang terarah kepada tujuan pendidikan.

4. Tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan secara umum adalah tujuan dari keseluruhan jenis kegiatan selama berlangsungnya peristiwa-peristiwa pendidikan.

5. Materi pendidikan

Materi pendidikan berperan sebagai sarana pencapaian tujuan pendidikan. Materi pendidikan terbagi menjadi dua, mencakup materi inti dan materi lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan persatuan bangsa. Materi lokal mempunyai misi mengembangkan kebinekaan dan kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan.

6. Metode pendidikan

Dalam memilih dan menerapkan metode pendidikan, perlu memperhatikan kesesuaian dengan (a) tujuan pendidikan; (b) peserta didik; (c) pendidik; (d) situasi dan kondisi lingkungan belajar.

7. Lingkungan pendidikan

Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga tempat dan biasa disebut tri pusat pendidikan, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.

Hakikat Pendidikan

Hakikat pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia dan membudayakan manusia, sehingga mampu mencipta, berkarya, berbudi baik bagi kehidupan eksosferisnya (kebulatan diri dan lingkungan).

Imanuel Kant menyatakan bahwa manusia menjadi manusia karena pendidikan. Sejarah membuktikan tentang kebenaran pernyataan tersebut dengan ditemukan anak manusia yang bernama Isabella di Pensylpania Barat. Ia sejak lahir disembunyikan sampai berumur enam setengah tahun, hanya bisa menangis, Mr. Singh di India menemukan dua orang keturunan manusia di dalam gua sarang serigala. Dugaan kedua orang tersebut diasuh oleh serigala karena tingkah laku dan kemampuannya tak ubahnya seperti serigala. Dua contoh tersebut menunjukkan bahwa ciri-ciri manusiawi dalam arti kemampuan jasmaniah dan rohaniah tidak secara otomatis dimiliki oleh seseorang. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan hasil belajar dan hasil pendidikan.

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan bahwa dalam hasanah ilmu pendidikan, tugas mulia pendidikan terletak pada upaya mengembangkan aspek-aspek pribadi manusia. Pengembangan tersebut tidak terlepas dari kenyataan diri dan lingkungan seseorang . Selain itu, dalam proses pengembangan pendidikan harus mengacu pada konsepsi-konsepsi pendidikan yang ada. Berikut ini konsep-konsep pendidikan yang telah dirangkum oleh Saifullah:


  • pendidikan adalah kegiatan memperoleh dan menyampaikan pengetahuan, sehingga memungkinkan transmisi kebudayaan dari generasi ke generasi berikutnya.
  • Pendidikan adalah proses dimana idnividu diajar bersikap setia dan taat dengan mana pikiran manusia ditera dan dibina.
  • Pendidikan adalah suatu proses pertumbuhan di dalam dimana individu diberi pertolongan untuk mengembangkan kekuatan, bakat kemampuan dan minatnya.
  • Pendidikan adalah pembangunan kembali atau penyusunan kembali pengalaman, sehingga memperkaya arti perbendaharaan pengalaman yang dapat meningkat ke kemampuan dalam menentukan arah tujuan pengalaman selanjutnya.
  • Pendidikan adalah proses dimana seseorang diberi kesempatan menyesuaikan diri terhadap asapek-aspek kehidupan lingkungan yang berkaitan dengan kehidupan modern untuk mempersiapkan agar berhasil dalam kehidupan orang dewasa.

Berdasarkan konsepsi-konsep pendidikan di atas, menurut Faisal upaya-upaya (proses) di dalam pendidikan pada akhirnya menampakkan diri dalam terwujudnya pribadi yang sesuai dengan kenyataan diri dan lingkungan seseorang. Ini berarti upaya pendidikan senantiasa mengabdi kepada kepentingan subjek yang dididik dan juga untuk kepentingan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun sosial budayanya.

Hakikat pendidikan tersebut harus ada pada semua lembaga pendidikan (pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah), tidak terbatas pada jenjang tertentu dan jenis/bentuk kegiatan tertentu dalam rangka memposisikan manusia sebagai manusia, dan transformasi budaya, sehingga mampu mencipta, berkarya, berbudi baik bagi kehidupan. Hakikat pendidikan juga harus ada pada semua bidang keilmuan.

Referensi: Pengantar Pendidikan, Nanang Purwanto, M. Pd.
Thanks for reading Unsur Unsur Pendidikan Dan Hakikat Pendidikan Terlengkap

« Previous
« Prev Post
Next »
Next Post »

0 komentar:

Post a Comment