pengaruh masyarakat terhadap sekolah |
Pengaruh Masyarakat Terhadap Sekolah
1. Terhadap orientasi dan Tujuan Pendidikan
Bahwa suatu masyarakat dengan segala dinamikanya, senantiasa membawa pengaruh terhadap orientasi dan tujuan pendidikan pada lembaga persekolahan. Ini adalah wajar dan bisa dimengerti karena sekolah merupakan lembaga yang dilahirkan dari, oleh dan untuk masarakat.Arah program pendidikan persekolahan biasanya tercermin di dalam kurikulum, dalam kenyataannya selalu terjadi perubahan-perubahan di dalam suatu jangka tertentu. Adanya perubahan-perubahan tersebut tampaknya tidak bisa dielakkan, sebab bagaimanapun pertumbuhan dan perkembangan memang memunculkan orientasi-orientasi dan tujuan-tujuan baru. Munculnya orientasi dan tujuan baru yang berkembang di masyarakat, baik dilihat dari kacamata makro ataupun mikro sedikit banyak pasti akan diperhatikan oleh lembaga pendidikan sekolah.
Sebagai bukti bahwa identitas suatu masyarakat berpengaruh terhadap program pendidikan di sekolah-sekolah adalah dengan berbedanya orientasi dan tujuan pendidikan pada masing-masing negara. Setiap negara mempunyai karakteristik tersendiri di dalam orientasi dan tujuan pendidikannya. Pengaruh pertumbuhan dan perkembangan masyarakat juga terlihat dalam perubahan orientasi dan tujuan berikutnya. Oleh karena itu, dalam realitasnya tidak pernah terdapat kurikulum pendidikan yang berlaku permanen, kurikulum akan selalu dinilai, disempurnakan serta disesuaikan dengan tuntutan perkembangan masyarakat yang terjadi. Begitu juga perkembangan masyarakat sangat berpengaruh terhadap persoalan-persoalan orientasi kepada kualitas dan pemerataan yang selalu jadi tuntutan.
2. Terhadap proses pendidikan di sekolah
Yang dimaksud dengan hal ini, bahwa pengaruh masyarakat di bidang sosial budaya dan partisipasinya adalah sesuatu yang jelas membawa pengaruh terhadap berlangsungnya proses pendidikan di sekolah.Dalam realitas sosial budaya masyarakat seperti feodal, demokratis, punya mentalitas modern atau sebaliknya, kesemuanya berpengaruh terhadap proses pendidikan yang berlangsung di sekolah. Bagaimanapun komponen-komponen manusiawi yang terdapat di sekolah juga hidup dan diwarnai oleh nilai-nilai sosial budaya di lingkungan masyarakatnya. Karena itulah dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa sekolah merupakan miniatur dari masyarakat yang lebih luas di lingkungannya berada.
Adapun pengaruh sosial budaya yang dimaksud biasanya tercermin di dalam proses belajar mengajar, baik yang menyangkut pola aktivitas pendidikan maupun anak didik di dalam proses pendidikan, misalnya pengembangan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) sekarang, implementasinya akan banyak dipengaruhi dan diwarnai oleh nilai-nilai sosial budaya masyarakat Indonesia. Tentu kita menyadari bahwa nilai-nilai budaya yang mempribadi di masyarakat, terkadang bisa bersifat positif dan mendukung, tapi bisa juga berdampak negatif dan menghambat terhadap proses pendidikan. Dalam hal inilah maka mau tidak mau dalam upaya pembaharuan terhadap proses pendidikan di sekolah, pengaruh sosial budaya dari masyarakat lingkungannya mesti diperhitungkan.
Demikianlah bagaimana pengaruh masyarakat terhadap sekolah dan sebaliknya (baca juga: pengaruh sekolah terhadap masyarakat), yang jelas antara keduanya merupakan komponen yang tak terpisahkan satu dan yang lainnya, dan menuntut adanya pola hubungan timbal balik dalam berbagai bentuk dan cara pelaksanaannya. Memang peran serta masyarakat terhadap pendidikan sangat besar dan termasuk tentunya dalam sektor pembiayaan, dan hal ini dalam kondisi sekarang merupakan persoalan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Sebab hampir tidak mungkin kita dapat menyelenggarakan pendidikan yang baik dan berkualitas secara merata dan memerlukan biasa besar, tanpa dukungan dan peran serta masyarakat.
Bersamaan dengan itu, persepsi masyarakat dan aparatur sekolah mesti diubah agar tidak selalu menggantungkan diri kepada pemerintah, sebab proses institusionalisasi pendidikan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat, meskipun perwujudan peran sertanya tersebut kadangkala cukup berat tantangannya.
Referensi: Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Hasbullah
0 komentar:
Post a Comment