strategi pendidikan seumur hidup |
Strategi Pendidikan Seumur Hidup
1. Konsep-konsep kunci pendidikan seumur hidup
Pada pendidikan seumur hidup dikenal adanya empat macam konsep kunci, yaitu:a. konsep pendidikan seumur hidup itu sendiri
Sebagai suatu konsep, maka pendidikan seumur hidup siartikan sebagai tujuan atau ide formal untuk pengorganisasian dan penstrukturan pengalaman-pengalaman pendidikan.Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentangan usia dari usia yang paling muda sampai paling tua, dan adanya basis institusi yang amat berbeda dengan basis yang mendasari persekolah konvensional.
b. konsep belajar seumur hidup
Dalam pendidikan seumur hidup berarti pelajar belajar karena respons terhadap keinginan yang didasari untuk belajar dan angan-angan pendidikan menyediakan kondisi-kondisi yang membantu belajar.Jadi istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah dan kegiatan ini justru mengarah kepada penyelenggaraan asas pendidikan seumur hidup.
c. konsep pelajar seumur hidup
Belajar seumur hidup yang dimaksudkan adalah orang-orang yang sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat belajar baru sebagai cara yang logis untuk mengatasi problema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia, dan menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.Dalam keadaan demikian perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan orang-orang secara sadar dan sistematik merespons untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka seumur hidup (pelajar dan belajar seumur hidup).
d. kurikulum yang membantu pendidikan seumur hidup
Dalam konteks ini, kurikulum didesain atas dasar prinsip pendidikan seumur hidup betul-betul telah menghasilkan pelajar seumur hidup yang secara berurutan melaksanakan belajar seumur hidup.Kurikulum yang demikian, merupakan kurikulum praktis untuk mencapai tujuan pendidikan dan mengimplementasikan prinsip-prinsip pendidikan seumur hidup.
2. Arah pendidikan seumur hidup
Umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada orang-orang dewasa dan anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan keterampilan mereka yang sangat dibutuhkan di dalam hidupnya.a. pendidikan seumur hidup kepada orang dewasa
Sebagai generasi penerus, para pemuda ataupun dewasa membutuhkan pendidikan seumur hidup ini dalam rangka pemenuhan “self interest” yang merupakan tuntutan hidup mereka sepanjang masa.Di antara self interest tersebut, kebutuhan akan baca tulis bagi mereka umumnya dan latihan keterampilan bagi pekerja, sangat membantu mereka untuk menghadapi situasi dan persoalan-persoalan penting yang merupakan kunci keberhasilan.
Program kegiatan, pembiayaan dan administrasi penyelenggaaran, ada sebagian kecil yang ditangani mesyarakat sendiri, akan tetapi di sebagian besar negara hal-hal tersebut memperoleh bantuan dari pihak luar seperti lembaga pendidikan tinggi, pemerintah setempat atau suatu staf ahli dari proyek tertentu.
Tempat penyelenggaraan dan alat-alat pendidikan hampir sepenuhnya diserahkan pada masyarakat dengan keadaan yang bervariasi, dari keadaan yang sederhana sampai keadaan yang dapat memenuhi persyaratan.
b. pendidikan seumur hidup bagi anak
pendidikan seumur hidup bagi anak, merupakan sisi lain yang perlu memperoleh perhatian dan pemenuhan oleh karena anak akan menjadi “tempat awal” bagi orang dewasa nantinya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.Pengetahuan dan kemampuan anak, memberi peluang yang besar bagi pembangunan pada masa dewasa, dan pada gilirannya masa dewasanya menanggung beban hidup yang lebih ringan.
Proses pendidikannya menekankan pada metodologi mengajar oleh karena pada dasarnya pada diri anak harus tertanam kunci belajar, motivasi belajar dan kepribadian yang kuat.
Sementara itu program kegiatan disusun mulai peningkatan kecakapan baca tulis, keterampilan dasar dan mempertinggi daya pikir anak, sehingga memungkinkan anak terbiasa untuk belajar, berpikir kritis dan mempunyai pandangan kehidupan yang dicita-citakan pada masa yang akan datang.
Referensi: Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Hasbullah
0 komentar:
Post a Comment