Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran |
Keterampilan Membuka Pelajaran
Sering kali orang salah mengartikan bahwa kegiatan-kegiatan rutin seperti menertibkan siswa, mengisi presensi, memberi pengumuman, mengumpulkan tugas atau bahkan mengucapkan salam pembuka dan al-fatihah atau basmalah, dianggap sebagai kegiatan membuka pelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut memang perlu dilakukan guru dan ikut menciptakan suasana kelas, namun tidak termasuk dalam keterampilan membuka pelajaran.Yang dimaksud dengan keterampilan membuka pelajaran adalah kegiatan guru pada awal pelajaran untuk menciptakan suasana ‘siap mental’ dan .menimbulkan perhatian’ siswa agar terarah pada hal-hal yang akan dipelajari.
Membuka pelajaran dilakukan tidak hanya pada setiap awal pelajaran tetapi pada setiap penggal awal dan akhir pelajaran atau setiap kali ke hal atau topik baru. Misalnya dari penggal pengertian sholat beralih ke penggal syarat dan rukun sholat dan seterusnya.
Beberapa cara yang dapat diusahakan guru dalam membuka pelajaran adalah:
- Menarik perhatian siswa
- Memotivasi siswa
- Memberi acuan/struktur pelajaran dengan menunjukkan tujuan atau kompetensi dasar dan indikator hasil belajar, pokok persoalan yang akan dibahas, rencana kerja dan pembagian waktu
- Mengaitkan antara topik yang sudah dikuasai dengan topik baru
- Menanggapi situasi kelas
Dalam usaha menarik perhatian dan memotivasi siswa, guru dapat menggunakan alat bantu seperti alat peraga, surat kabar atau gambar-gambar, guru dapat menceritakan kejadian aktual, guru dapat memberi contoh atau perbandingan yang menarik. Tetapi hendaknya diperhatikan semua cara itu harus relevan dengan isi dan indikator kompetensi hasil belajar yang akan dipelajari siswa. Guru yang memiliki improvisasi seni atau cerita lucu yang relevan akan dapat menarik perhatian dan memotivasi belajar siswa, namun cerita lucu pada awal pelajaran yang tidak relevan dengan materi pelajaran serta dibuat-buat hanya menarik siswa sesaat.
Dalam usaha mengaitkan antara pelajaran baru dengan materi yang sudah dikuasai siswa, guru hendaknya mengadakan apersepsi. Apersepsi merupakan mata rantai penghubung antara pengetahuan siap siswa yang telah dimiliki oleh siswa untuk digunakan sebagai batu loncatan atau titik pangkal menjelaskan hal-hal baru atau materi baru yang akan dipelajari siswa. Dalam membuka pelajaran guru dapat mempergunakan lebih dari satu cara sekaligus.
Keterampilan Menutup Pelajaran
Yang dimaksud dengan menutup pelajaran bukanlah mengucap salam penutup dan membaca hamdalah atau doa pada setiap selesai kegiatan pembelajaran, karena kegiatan-kegiatan tersebut sudah seharusnya dilakukan setiap mengakhiri suatu kegiatan. Akan tetapi yang dimaksud dengan keterampilan menutup pelajaran adalah kegiatan guru untuk mengakhiri pelajaran dengan mengemukakan kembali pokok-pokok pelajaran supaya siswa memperoleh gambaran yang utuh tentang pokok-pokok materi dan hasil belajar yang telah dipelajari.Menutup pelajaran merupakan usaha guru untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari, ingin mengetahui keberhasilan siswa dalam menyerap pelajaran dan menentukan titik pangkal untuk pelajaran berikutnya.
Dari penelitian yang telah diadakan ternyata bahwa kemajuan hasil belajar siswa meningkat paling besar jika pada akhir pelajaran diberikan suatu ringkasan pokok-pokok materi yang telah dipelajari. Seperti halnya kegiatan membuka pelajaran, kegiatan menutup pelajaran juga dilakukan bukan hanya pada setiap akhir pelajaran, tetapi juga pada setiap akhir penggal atau pokok bahasan selama satu pelajaran.
Beberapa usaha yang dapat dilakukan seorang guru untuk menutup pelajaran antara lain:
- Merangkum atau meringkas inti pokok pelajaran
- Memberikan dorongan psikologis dan atau sosial kepada siswa
- Memberikan petunjuk unutk pelajaran/topik berikutnya
- Mengadakan evaluasi tentang materi pelajaran yang baru selesai dipelajari
(Referensi: Keterampilan Dasar Mengajar, Dr. H. Nur Ali, M. Pd., dkk)
0 komentar:
Post a Comment