Pembaharuan Social Studies Di Amerika Serikat |
Memerhatikan kurangnya hubungan yang menyeluruh ini menyebabkan badan-badan pemerintah Asosiasi Kesejahteraan Amerika (AHA) dan NCSS memanggil Komisi Nasional untuk memberikan pemikiran tentang cara-cara meningkatkan kualitas pembelajaran mata pelajaran social studies. Dua organisasi dan organisasi lainnya mendirikan Komisi Nasional Social Studies di sekolah-sekolah.
Komisi ini mengkaji muatan isi dan efektivitas pembelajaran social studies, menentukan tujuan untuk kurikulum social studies dan menyusun beberapa prioritasnya. Pada tahun 1989, Komisi Tenaga Pelaksana Kurikulum menyebarkan temuan-temuannya terhadap masyarakat pendidikan dan masyarakat umum. Pandangannya tentang program social studies abad XXI yang komprehensif di antaranya sebagai berikut:
- Kurikulum social studies yang lengkap memberikan pengalaman belajar yang konsisten dan bersifat kumulatif sejak taman kanak-kanak (TK) sampai sekolah menengah. Pada setiap jenjang pendidikan para siswa harus menjadikan pengetahuan dan keterampilannya yang telah dipelajari sebagai andalan dan harus pula mempersiapkan diri untuk memasuki jenjang pendidikan berikutnya.
- Social studies memberikan hubungan yang jelas antara humanitis dan disiplin ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu alam. Integrasi dari ilmu-ilmu lainnya harus ditingkatkan, bila mungkin untuk membantu para siswa memahami saling keterkaitan di antara cabang-cabang ilmu pengetahuan.
- Materi pelajaran social studies jangan hanya dijadikan sebagai pengetahuan yang harus diterima dan diingat saja, tetapi juga sebagai bahan yang bisa dikaji dan diperdebatkan melalui pertanyaan-pertanyaan (inquiries). Misalnya, para siswa harus sampai menyadari bahwa peristiwa-peristiwa saat ini terjadi karena adanya perbuatan orang-orang masa dahulu.
- Membaca, menulis, mengamati, berdebat, bermain peran dalam pengadilan tidak sungguhan atau bermain simulasi, bekerja dengan menggunakan data statistik dan menggunakan kemampuan berpikir kritis harus menjadi bagian integral di dalam pembelajaran social studies. Strategi pembelajaran harus membantu para siswa menjadi peserta didik yang independen dan kooperatif yang mampu mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, pengambilan keputusan, bernegoisasi dan dapat menyelesaikan konflik.
Dari beberapa rekomendasi yang dikeluarkan oleh Komisi Nasional Social Studies Amerika Serikat ini terdapat dua isi pokok yakni tentang perumusan bahan pembelajaran dan strategi pembelajaran untuk social studies. Komisi ini mengusulkan agar bahan pembelajaran diorganisasikan secara terpadu (integrated), ukan hanya antardisiplin ilmu-ilmu sosial melainkan juga antardisiplin ilmu sosial, ilmu alam dan humanitis.
Sementara strategi pembelajaran yang diusulkan antara lain strategi belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah dan mengambil keputusan. Strategi yang dituntut oleh komisi ini tampaknya cenderung mengarah kepada perlunya pengembangan strategi pembelajaran atau pendekatan inkuiri karena pendekatan ini memiliki karakteristik tentang kemampuan-kemampuan belajar di atas.
(Referensi: Pendidikan IPS, Dr.Sapriya, M. Ed.)
0 komentar:
Post a Comment